Mulai Sekarang, Jangan Pernah Buang Tisu Berair Ke Dalam Toilet!


Perusahaan air menyerukan label gres pada tisu berair lantaran sudah sering mengakibatkan kasus kekacauan lingkungan.

Para jago menyampaikan konsumen sedang disesatkan oleh kemasan pada tisu lantaran mereka tidak tahu imbas negatif yang sanggup ditimbulkan oleh tisu basah.

Tidak ibarat kertas toilet standar, tisu berair tidak larut, dan mengandung bahan-bahan yang tidak hancur ibarat tissue berbasis kertas. Mirip dengan ketika kita memmembuang plastik.

Akibatnya, perusahaan air menghabiskan sekitar 88 juta poundsterling (atau sekitar Rp1,4 triliun) dalam setahun untuk memmembersihkankan 360.000 penyumbatan yang mendorong terbentuknya suatu tumpukan ibarat lemak yang kerap disebut “fatbergs” atau “poobergs”.

Setengah dari penyumbatan global disebabkan oleh pemmembuangan tisu basah.

Pada bulan Februari 2016, sebuah fatberg besar disebabkan oleh tisu bayi, popok dan lemak yang ditemukan bersembunyi di bawah jalan-jalan Oxford, Inggris, yang menimbulkan banjir di di perumahan.

Dan pada bulan Juni di tahun yang sama, pekerja selokan dipaksa untuk mengangkut sebuah fatberg berbau tengik sebesar van transit di South Hykeham, Lincs.

Perusahaan air Inggris kini sudah mengeluarkan masukan ihwal apa saja produk rumah tangga yang sanggup dan tidak sanggup dimembuang ke toilet.

Mereka juga mendesak perusahaan untuk menandai dengan terang tisu dan produk kemembersihkanan eksklusif dengan “Jangan Dimembuang ke Toilet”.

0 Response to "Mulai Sekarang, Jangan Pernah Buang Tisu Berair Ke Dalam Toilet!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel